Caritaw – Belakangan ini mulai banyak raksasa teknologi yang melakukan PHK besar-besaran. Kabar terbaru dari Google Alphabet yang akan PHK 12 ribu pegawainya.
Sundar Pichai selaku CEO Alphabet mengaku bahwa PHK tersebut memang harus dilakukan karena beberapa tahun belakangan dinilai terlalu banyak merekrut pegawai. Tentunya kabar ini cukup ramai di dunia maya. Sundar Pichai juga akan bertanggung jawab dengan keputusannya untuk melakukan PHK itu.
“Saya bertanggung jawab penuh atas keputusan yang membawa kita ke sini,” kata Pichai dalam memo tersebut yang dilansir dari detikcom.
Kabar mengejutkan ini ternyata tepat satu hari setelah Microsoft memberikan pengumuman PHK pada 10.000 pegawainya, sepertinya mulai banyak raksasa teknologi yang mulai merampingkan jumlah karawannya.
Nah, informasi mengenai PHK di induk Google ini ternyata bukan hanya untuk pegawai Alphabet yang ada di Amerika tapi juga secara global. Ada banyak divisi yang terkena PHK, termasuk divisi engineering dan produk yang memiliki peran cukup besar dalam pembuatan produk Google.
Setiap karyawan atau pegawai yang di PHK akan dikirimi email oleh Alphabet, namun hal ini disesuaikan dengan ketentuan mengenai aturan ketenagakerjaan di setiap negara, sehingga waktu PHK nya juga akan berbeda.
Sebelum heboh kabar PHK dari Google ini, memang terdengar juga informasi bahwa ada 5 perusahaan teknologi dari Amerika Serikat yang mengalami penurunan pendapatan periode Oktober – Desember 2022 sehingga harus melakukan penyesuaian.
5 perusahaan tersebut yaitu Meta (Facebook), Amazin, Alphabet (Google) dan Microsoft. Namun, diantara 5 perusahaan tersebut tercatat Amazon dan Meta yang mengalami penurunan paling besar.
“Saya memperkirakan tak akan ada kabar bagus untuk sementara, setidaknya selama tiga kuartal ke depan. Saya juga memperkirakan lebih banyak PHK yang terjadi,” kata Siddharth Singhai, chief investment officer di perusahaan investasi Ironhold Capital, dilansir dari detik.com